Pembentukan Karakter
a. Ila: Secara Psikologis, karakter ini merupakan memiliki sifat yang tidak percaya diri, agak panikan. Bisa dilihat dari berapa kali Ila memanggil Bibi-nya untuk meminta saran-sarannya dan juga di awal cerita ketika ia mempersiapkan masakan untuk anak-nya. Karakter paniknya juga ditunjukkan dengan bagaimana cutting dari shot satu ke shot lainnya pendek-pendek, memperlihatkan kecepatan yang sedang diusahakan karakter Ila untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
Shot-shot yang dimasukkan dalam editingnya merupakan shot-shot dengan pergerakan kamera. Ketika cerita mulai masuk ke adegan dimana kedua tokoh saling kasmaran, mulai di dalamnya dilakukan cross cutting dengan memvisualkan semua isi dari surat tersebut (flashback) sehingga ceritanya menjadi tidak membosankan. Kemudian karena korespondensi antara tiap karakter kemudian menjadi suatu kebiasaan, sehingga dalam editing bagian pengantaran makanan-makan siang-membaca surat dimunculkan berkali-kali dengan isi surat yang berbeda-beda. Secara Fisik, Ila merupakan wanita rumah tangga yang masih muda dan cantik, tinggi, putih, dan memiliki satu orang putri. Secara sosial, karakter ini mudah berbaur dengan orang lain dan ramah, bisa dilihat dari seberapa sering ia melakukan interaksi dengan tetangganya yang menggambarkan seberapa peduli tetangganya terhadapnya.
b. Fernandes: Fernandes adalah tokoh utama kedua yang menaruh masalah utama di keseluruhan cerita, yaitu kesalahpahaman yang berlanjut menjadi kebiasaan. Secara Psikologis, Fernandes memiliki karakter yang tidak banyak bicara, penyendiri, , kesepian, sulit mengungkapkan perasaan secara langsung. Karakter ini juga memiliki kehidupan yang monoton, ditunjukkan dari banyaknya adegan yang diulang berkali-kali, menunjukkan bahwa kehiduapan karakter Fernandes hanya sebatas itu saja. Selain itu, untuk menunjukkan betapa pendiamnya karakter ini, shot pada tokoh ini dibiarkan cukup lama sebelum berpindah ke shot berikutnya.
Kemudian, penggambaran karakter ini yang kesepian adalah dimunculkannya shot-shot ketika ia makan seorang diri, dan suatu ketika ia menyetel video tanpa diketahui itu video apa. Kemudian dalam editingnya, diberitahu bahwa video tersebut adalah video dari istrinya yang telah meninggal tetapi diberitahu ketika ia berkiriman surat dengan Ila di waktu berikutnya dengan flashback shot Fernandes dengan ekspresi kerinduannya terhadap sang istri. Karakter ini juga sempat mengalami perubahan ketika ia memulai dirinya untuk intropeksi.
Digambarkan dengan strategi flashback dalam editingnya ketika surat terakhir sampai di tangan Ila berisikan bahwa Fernandes sudah muncul di hari mereka bertemu dan melihat Ila dari jauh, menyadari bahwa dirinya sudah menjadi tua sedangkan Ila masih sangat muda dan cantik. Secara Fisik, Fernandes tidak terlalu tinggi, dan dari raut wajahnya bisa disimpulkan bahwa ia sudah tua, mungkin sekitar 50an. Secara sosial, karakter ini tidak mudah berbaur dengan orang-orang disekelilingnya, dan orang-orang disekitarnya menganggap ia tidak ramah, bisa dilihat dari bagaimana ditampilkan shot-shot ia selalu sendirian dan menjawab pertanyaan orang lain dengan sikap agak malas-malasan atau terkadang terkesan ketus.
c. Shaikh: Secara Psikologis, Shaikh merupakan sosok pegawai yang baik hati, ceria, tulus, naif meskipun dirinya selama ini yatim piatu dan tidak memiliki siapapun disisinya. dan Akan tetapi, sifatnya yang periang dan pekerja keras inilah menjadi inspirasi bagi Fernandes. Untuk menunjukkan sisi ceria dari karakter ini, sering dibiarkan shot berlama-lama pada ekspresinya sebelum berpindah ke shot berikutnya. Dimunculkan juga frekuensi adegan yang cukup sering ketika ia terus datang kepada Fernandes dengan ekspresi yang tidak gentar.
Secara Fisik, ia memiliki kulit yang gelap, umur sekitar 30an, tidak terlalu tinggi. Secara Sosial, karena ia yatim piatu dan tidak memiliki siapapun disisinya, tidak terlalu banyak orang yang bisa menghargainya dengan baik. Tetapi kemudian dimunculkan istrinya untuk menunjukkan betapa ada orang yang begitu menyayangi dan menerimanya apa adanya.
d. Rajeev: Rajeev merupakan suami Ila yang jarang memberikan perhatian terhadap sang istri. Tidak peduli. Hal itu bisa dilihat dari shot-shotnya yang jarang diperlihatkan ekspresi wajahnya. Biasanya penonton hanya dibiarkan melihat punggungnya sambil ditampakkan ekspresi Ila yang sedih.
e. Bibi Desphande: Baik, selalu ingin tahu, banyak bicara, memiliki sifat keibuan, diperlihatkan dari seberapa sering suara sang Bibi ini muncul untuk memberikan nasihat-nasihatnya.
Eksposisi
Pengenalan karakter Ila sebagai karakter utama ditampilkan pada adegan ketika ia membantu anaknya bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, kemudian dilanjutkan dengan kesibukannya di pagi hari untuk membuatkan makan siang dengan nasihat-nasihat dari sang nenek. Pada adegan itu digambarkan secara jelas bahwa karakter Ila ingin membuat makanan yang enak untuk seseorang. Kemudian, dilanjutkan dengan pengenalan karakter utama kedua yaitu Fernandes, seorang akuntan professional yang dimunculkan bersamaan dengan karakter pembantu utama yaitu Shaikh, seorang pegawai baru yang ingin belajar dari Fernandes.
Situasi utama yang ingin digambarkan melalui film The Lunchbox adalah kegiatan para pengantar makan siang dari satu tempat ke tempat lainnya, dalam film ini adalah tempat kerja. Kesempurnaan pekerjaan ini dimasukkan menjadi awal kemunculan konflik, yaitu bahwa pengantaran makan siang bisa saja salah, sehingga terjadilah kesalahpahaman antara pengirim makanan dan penerima makanan. Penggambaran situasi utama inilah yang kemudian dilanjutkan dengan munculnya konflik utama antara kedua tokoh utama.
Turning Point
1) Ketika pengantar makan siang salah mengirimkan makanan dari Ila untuk suaminya menjadi dari Ila untuk Fernandes.
Penjelasan: Konflik utama dalam film ini adalah kesalahpahaman antara kedua tokoh yang salah mengirim dan menerima makan siang.
2) Ketika jawaban dari suami Ila tentang makan siang tidak sesuai dengan realitas bahwa rantang yang kembali sudah kosong sehingga Ila menyimpulkan bahwa makan siang yang ia kirimkan untuk suaminya telah tertukar.
Penjelasan: Kemudian, meskipun ada kesalahpahaman terhadap makan siang yang tertukar, tetapi Ila tidak pernah memberitahu sang suami bahwa makan siangnya tertukar. Masalah ini memang tidak membawa keduanya kemana-mana, yang ada Rajeev hanya cuek seperti biasa, akan tetapi ketika Ila mulai mendapati bahwa bau baju Rajeev tidak seperti biasanya yang kemudian ia simpulkan bahwa Rajeev berselingkuh.
Satu masalah dari ketidakjujuran Ila inilah yang membuat Ila lupa sejenak kehidupan rumah tangganya dan semakin menikmati kebiasaan surat-menyuratnya dengan Fernandes mengenai hal-hal yang remeh temeh hingga hal-hal detail kehidupan keduanya.
3) Ketika cara Ila menyurati si penerima misterius itu menimbulkan kebiasaan surat-menyurat di antara kedua tokoh
Penjelasan: Awalnya Ila merasa resah terhadap sikap Fernandes yang tidak ingin mengembalikan makan siang ke penerima aslinya, yaitu Rajeev. Ila berharap Fernandes akan meluruskan kesalahpahaman dan menyerahkan makan siang dari Ila ke Rajeev karena pada saat itu Ila memang ingin memperbaiki hubungannya dengan sang suami yang selalu terkesan dingin terhadapnya.
Tetapi sikap Fernandes yang ingin terus menikmati makanan Ila, memuji setiap makanannya, dan tetap bertahan tidak ingin makan siangnya yang kebetulan tapi indah ini berakhir inilah yang membangkitkan semangat Ila yang lain karena adanya orang lain yang lebih perhatian darinya lebih dari suaminya sendiri.
4) Ketika Shaikh dan Fernandes dipanggil Bos karena dianggap lalai dalam bekerja. Konflik ini menjelaskan bahwa apa yang Fernandes lakukan belakangan ini (surat-menyurat) telah mengganggu kehidupan profesionalnya.
5) Ketika Fernandes dan Ila memutuskan untuk bertemu
Klimaks
Klimaks pada film ini adalah ketika antara kedua tokoh utama yang diceritakan akan janjian untuk bertemu akhirnya tidak bertemu satu dengan yang lain. Ila telah menunggu lama tetapi yang ditunggu tidak juga datang, padahal disitu penonton tahu bahwa Fernandes sudah siap-siap untuk berangkat dan bertemu dengan Ila.
Resolusi
Resolusi film ini adalah saat Ila mengirimkan rantang kosongnya sebagai simbol kemarahannya, kemudian dibalas oleh Fernandes bahwa dirinya datang ke tempat mereka berdua janjian tetapi hanya melihat dari jauh. Kemudian surat itu juga menjadi surat terakhir Fernandes kepada Ila sebelum akhirnya Fernandes memutuskan untuk pergi dari pekerjaannya.
Penjelasan: Meskipun awalnya keduanya ingin bertemu satu dengan yang lain dengan perasaan kasmaran dan menggebu-gebu, tetapi kemudian hal itu pulalah awal dimana hubungan mereka mulai diakhiri secara perlahan. Diawali dengan kesadaran Fernandes terhadap dirinya yang sudah mulai tua, ia datang ke tempat pertemuannya dengan Ila dan mendapati Ila yang cantik dan muda tengah menunggunya. Rasa tak pantas yang muncul dalam dirinya itulah yang mengembalikan karakter ini kembali ke sifat semula. Akan tetapi, pertemuannya dengan Shaikh sudah merubahnya menjadi lebih ramah.
Ending
Akhir cerita dari film ini adalah ketika Ila gagal bertemu langsung dengan Fernandes dan membiarkan suratnya entah diterima Fernandes atau ia simpan untuk dibaca lagi suatu saat nanti. Keduanya akhirnya memutuskan untuk meneruskan hidup mereka masing-masing, kembali sedia kala, menunggu apakah takdir akan mempertemukan keduanya kembali atau tidak.
1 comments
^_^
ReplyDelete