Ekskursi Singkat ke Taman Gardu Pandang Kaliurang
- 1:34 AM
- By Arlin Irmaningdiah
- 2 Comments
Halloooooooo. Bersama Udang Nomor
3, mari kita menjelajah daerah kesayangan kita, Yogyakarta. Saat pertama kali
mendengar kata Yogyakarta, apa yang ada di benak kalian? Malioboro?
Parangtritis? Gunung Merapi? Yup! Pertama-tama aku akan membahas mengenai lokasi
Gunung Merapi dan sekitarnya. Dari aspek geomorfologi, jelas, bentuklahan yang
ada di daerah Kaliurang adalah bentuklahan asal proses vulkanik karena di sini
terdapat aktivitas gunungapi, yaitu Gunung Merapi. Gunung ini masih berstatus
aktif. Erupsi terakhir tanggal 27 Maret 2014. Sebelumnya pada tahun 2010 dan
2006 (anyway, jujur aku lupa tanggalnya, aku cari di koran online pun
berbeda-beda, so aku sebut tahunnya saja ya). Ketiga peristiwa erupsi tersebut
dijadikan dasar asumsi bahwa siklus erupsi Gunung Merapi adalah empat tahun
sekali. Karena topiknya bukan tentang kejadian erupsi Merapi, maka aku akan
kembali ke topik awal. Gunung Merapi ini terbagi atas beberapa bagian lereng
yang dibedakan melalui tekuk lereng atau bahasa kerennya break of slope. Bagian tersebut meliputi kerucut gunungapi,
kepundan, lereng atas, lereng tengah, lereng bawah, dan lereng kaki.
(Source: Dokumentasi Pribadi, 2013) |
Di Taman Gardu Pandang ini juga
terdapat Bunker atau ruang pelindung
yang digunakan saat keadaan darurat jika terjadi bahaya aktivitas vulkanik,
khususnya bagi para petugas yang berada di sekitar zona bahaya. Dulu ketika
terjadi erupsi, tahun 2006 kalau tidak salah ingat, pernah kejadian ada dua relawan
yang berada di zona bahaya erupsi Merapi. Mereka dikejar awan panas dan
berusaha berlari menuju Bunker
Kaliadem (bukan bunker yang di taman
gardu pandang ini ya! Bunker yang
lebih ke atas lagi), namun apadaya jika Allah memberikan takdir demikian.
Mereka ditemukan meninggal karena suhu ruangan di dalam bunker sangat tinggi
mencapai lebih dari 400°C. Salah satu dari mereka ditemukan di bak mandi yang
berisi air sehingga ia ditemukan dengan luka bakar tingkat dua atau luka bakar
yang terjadi di kulit bagian luar. Lain dengan temannya, kondisi tubuhnya
mengalami luka bakar tingkat empat karena organ dalam tubuh ikut terbakar.
Semoga husnul khotimah. Aamiin.
Balik ke topik lagi ya. Duh jadi
melantur kemana-mana kalo ingat masa-masa yang lalu. Hehehe. Batuan permukaan
yang terdapat pada Gunungapi Merapi merupakan batuan beku yang berasal dari
leleran lava dari letusan pertama gunungapi hingga saat ini, sehingga jika
dilihat lebih dalam akan nampak perlapisan yang menyusun gunungapi Merapi.
Bukit Turgo dan Plawangan memiliki perlapisan batuan permukaan yang relatif
seumur dengan formasi batuan berupa endapan vulkanik Gunung Merapi Muda. Berdasarkan
peta geologi lembar Yogyakarta, endapan tersebut tersusun atas batuan yang
berumur kuarter. Material yang menyusun endapan tersebut diantaranya material
tuff, abu, breksi, aglomerat, dan leleran lava tak terpisahkan.
Jika teman-teman ingin liburan ke
Taman Gardu Pandang Kaliurang, bisa lho berpikiran ala geograf setelah membaca
artikel ini. Dosenku dulu pada saat awal masuk ke geografi mengajarkan “Seorang
geograf itu matanya harus jelalatan. Bukan jelalatan ngeliatin cewek cantik
atau cowok ganteng, tapi ngeliatin kondisi sekitar agar bisa menemukan hal-hal
yang menjadi kunci geomorfologi, baik itu batuannya, tanahnya, penutup
lahannya, sungainya, dan lain-lain.”
Taman Gardu Pandang ini sudah jadi
tempat wisata! Bahkan wisata kekinian Festival
of Light diadakan di sini. Padahal dulu belom ada apa-apa. Huhu jaman
berubah secepat ini ya dalam waktu empat tahun :’) Festival ini dimulai pada
tahun 2015. Tahun 2017, event ini diadakan sekitar bulan Juni-Juli yang
mengusung tema gemerlap Ramadhan. Tentu saja tahun ini mengalami perkembangan
dong ya dari tahun-tahun sebelumnya. Dari yang semula hanya lautan lampu yang
menyerupai taman bunga, Dragon Castle, dan kini atraksi utamanya adalah air
mancur yang menari-nari atau dikenal dengan istilah dancing fountain ala Singapura. Sempat beredar videonya dari
temen-temen yang nonton, dan itu bikin kepingin ke sana. Pokoknya bagus! Jadi
nggak sabar ya nunggu yang taun depan apa ya? Tapi inget, dateng ke sananya
malem ya, jangan siang. Eman-eman listriknya. Wkwkwk.
Source: Rino Bhagas Putra, 2017 (https://qubicle.id/story/festival-of-light-2016-gemerlap-kaliurang) |
Sekian dulu yaaa
teman-teman udang, lain kali kita travelling
sambil belajar lagi. OK? See you.
with love,
Arlin Irmaningdiah ❤
2 comments
kereeeen~
ReplyDeleteUuuu maaci kak 💕
Delete